Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, FKUI, Manifestasi Klinis o Sesak napas o Lemah o Orthopnea o Dyspnea paroksimal nocturnal o Edema perifer o Palpitasi o Nyeri dada yang tidak khas bisa timbul o Angina pectoris jika penyakit korner menyertainya Lili Imudiarti Rilantono, dkk, , hal Patofisiologi Pada kardiomiopati kongestif terjadi kehilangan fungsi miosit yang menyebabkan menurunnya daya kontrakis dan bertambahnya dilatsi jantung. Dilatasi menyebabkan menurunnya daya kontraksi, sehingga curah jantung makin menurun.
Siklus antara mengurangnya curah jantung dengan meningginya resistensi vascular sistemik, pada gilirannya menyebabkan menurunkan lagi curah jantung. Arif Mutaqin, bertambahnya resistensi ejeksi sehingga C.
Anie Kurniawan, MSc, ialah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Sylvia A. Price, Ada 2 jenis hipertensi yaitu: - Hipertensi primer atau esensial Merupakan jenis hipertensi yang belum diketahui penyebabnya. Zain, Adalah hipertensi persisten akibat kelainan dasar kedua selain hipertensi esensial. Sheps, Individu dengan prehipertensi tidak memerlukan medikasi, tapi dianjurkan untuk melakukan modifikasi hidup sehat yang penting mencegah peningkatan tekanan darahnya.
Modifikasi pola hidup sehat adalah penurunan berat badan ,diet ,olahraga, mengurangi asupan garam ,berhenti merokok ,dan membatasi minum alcohol. Zain, Etiologi Hipertensi a. Ada beberapa factor yang berperan penting dalam terjadinya hipertensi antara lain : alcohol, stress, polisitemia, kontrasepsi oral, diabetes militus, gout, obesitas. Maka peningkatan salah satu dari ketiga variabel yang tidak dikompensasi dapat menyebabkan hipertensi. Corwin, d. Keturunan dan usia factor yang tidak bisa di kendalikan , garam, kolesterol, obesitas, stress, rokok, kafein, alcohol, kurang olahraga.
Arif Mutaqin, Manifestasi klinis Hipertensi : a. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhirespon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah.
Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal.
Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi. Untuk pertimbangan gerontology.
Perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.
Tetapi hal ini tidak berarti semua lansia pasti akan mengalami masalah pada jantung. Karena selain dipengaruhi faktor endogen, juga dipengaruhi faktor-faktor eksogen, seperti lingkungan, sosial budaya dan ekonomi, yang kesemuanya dapat disebut sebagai gaya hidup life style. Faktor eksogen ini lebih dikenal dengan sebutan faktor resiko. Kelainan awal di pembuluh darah dan plak aterosklerotik yang ada pada usia lebih dari 20 tahun sebenarnya sudah bermula sejak kanak-kanak dan remaja yang disebabkan oleh pola hidup seperti: merokok, pola makan, perilaku olahraga.
Peningkatan morbiditas dan mortalitas PJ dan PD mulai terjadi pada kelompok usia tahun semakin bertambah umur maka semakin berisiko. Jenis kelamin Mortalitas karena PJK kasus fatal lebih sering terjadi pada pria. Wanita merupakan kasus spesial untuk PJK WHO, , ini disebabkan karena: x Risiko pada wanita lebih tinggi dibanding pria merokok, tingginya kadartrigliserida x Prevalensi faktor risiko tertentu lebih tinggi pada wanita dibanding pria Diabetes Mellitus, depresi c.
Genetik Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi faktor keturunan juga mempertinggi risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer esensial. Tentunya faktor genetik ini juga dipengaruhi faktor-faktor lingkungan lain, yang kemudian menyebabkan seorang menderita hipertensi.
Faktor genetik juga berkaitan dengan metabolisme pengatur garam dan renin membran sel. Faktor Risiko Perilaku Premordial : Suatu faktor yang belum menjadi faktor risiko, namun diperkirakan dalam perkembangannya akan menjadi faktor risiko.
Merokok dapat meningkatkan : x Risiko 2x lipat terkena risiko stroke, PJK, dan impoten. Prevalensi perokok meningkat dengan meningkatnya umur dan mencapai puncak pada usia tahun,kemudian menurun pada usia lanjut.
Akitifitas Fisik: Sejumlah penelitian yang telah dilakukan dikaitkan dengan aktivitas fisik dengan hasil sebagai berikut: 1. Aktivitas fisik berhubungan dengan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular yaitu hipertensi. Aktivitas fisik berkaitan dengan obesitas dan insidens diabetes melitustipe 2, studi longitudinal pada pria dan wanita diAmerika,China dan Finlandia. Total aktivitas fisik ternyata dapat menurunkan risiko Ca prostat, studi kasuskontrol population based study di Kanada.
Aktivitas fisik juga dapat menurunkan risiko kanker paru lung cancer di Canada, studi kasus-kontrol dengan jumlah kasus 2. Inaktivitas fisik juga merupakan salah satu faktor yang diidentifikasimerupakan faktor risiko yang paling konsisten untuk terjadinya kanker Colorectal, hubungan antara aktivitas fisik dan kanker kolon didapatkan pada studi kasus-kontrolyang dipadankan matched di Utah dan Nothern California.
Penurunan sebagian besar disebabkan karena meningkatnya penduduk yang sedentary pada kelompok umur 55 tahun ke atas. Penduduk yang kurang beraktifitas fisik menunjukan peningkatan pada strata ekonomi lebih tinggi.
Faktor Risiko Utama Primer : a. Hipertensi: Pemeriksaan tekanan darah merupakan cara mudah untuk mendeteksi ada tidaknya hipertensi pada seseorang atau masyarakat, oleh karena itu hasil peneltian prevalensi hipertensi cukup menggambarkan kondisi dimasyarakat Indonesia.
Hipertensi labil maupun menetap tingkat ringan maupun berat, hipertensi sistolik atau diastolik, timbul pada usai berapapun, secara langsung memberikan konstribusi yang independent terhadap kejadian kardiovaskular PJK, stroke, gagal jantung, penyakit pembuluh darah perifer dan kejadian kardiovaskular lainnya sebagaimana laporan studi Framingham. Hipertensi memicu proses aterosklerosis oleh karena tekanan yang tinggi mendorong LDL kolesterol sehingga lebih mudah masuk kedalam intima.
Hipertensi menyebabkan reaktivitas vaskular meningkat dan memicu peru bahan struktu ral sampai terjadi hipertrofi. Disfungsi endotel baru bermakna secara klinis apabila sudah disertaifaktor risiko kardivaskular lainnya. Kadar lipid-kolesterol yang abnormal Akibat dari kolesterol yang meningkat dalam darah hiperlipidemia mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi pembuluh darah dan plak arterosklerotik : 1 Menurunkan fungsi dari fraksi-fraksi kolesterol LDL sebagai faktor risiko, sementara HDLsebagai pencegah 2 Estrogen: cenderung meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol LDL, perlindungan bagi wanita di usia reproduksi.
Sementara itu prevalensi hiperkolesterolemia di Indonesia sebesar 1. Selanjutnya prediksi di lndonesia terjadi kenaikan dariB,4 juta menjadisekitar 21,3 juta dan menduduki peringkat ke empat dunia. Diabetes dyslipoproteinemia. Yang tidak khas pada usia lanjut adalah mikroangiopati pada pembuluh darah besar sepertijantung dan otak.
Aterosklerosis yang dipercepat accel erated atth erosclerosis merupakan komplikasi utama pada diabetes usia remaja. Pada perempuan pengaruh DM lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hubungan sangat independen terutama terlihat pada gagal jantung, dugaan kuat proses diabetiknya merusak miokardium yang menyebabkan kardiomiopati.
Hipertensi, obesitas, resistensi insulin, hipertrigliserida, dan rendahnya kolesterol HDL cenderung saling mendukung dan secara bersama-sama mempercepat proses aterosklerosis.
Kegemukan Obesitas Kegemukan kelebihan berat badan atau obesitas mungkin bukan faktor risiko yang berdiri sendiri, karena pada umumnya selalu diikutioleh faktor risiko lainnya.
Bahaya aterosklerosis menjadi lebih besar kalau ada kombinasi 2 atau 3 faktor risiko lainnya. Obesitas disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, yaitu dengan mengkonsumsi sedikit buah dan sayuran, kandungan serat, dan tingginya intake tinggi lemak jenuh dan gula. Walaupun belum ada penelitan epidemiologi yang baku di Indonesia mengenai obesitas, data yang ada saat ini sudah menunjukkan terjadinya pertambahan jumlah penduduk dengan obesitas, khususnya di kota-kota besar.
Banyak juga jenis yang tidak menunjukkan gejala pada fase-fase awal. Selain itu, antara penderita satu dengan lainnya juga memiliki gejala yang berbeda.
Sebagai patokan umum, berikut adalah gejala yang mungkin dirasakan : x Nyeri dada Rasa nyeri berbeda dari satu individu ke individu lainnya berdasarkan ambang nyeri dan toleransi pengeluaran endorphin enkefalin yang dikeluarkan hipofisis ke sirkulasi.
Ortopnea terjadi karena pengumpulan darah yang normal pada kedua paru saat posisi telentang ditambahkan pada pembuluh darah pulmonal yang mengalami kongestif secara kronis dan aliran balik vena meningkat tidak diejeksikan oleh ventrikel kiri. Dispnea noktural proksimal merupakan dispnea berat yuang dapat membangunkan klien dari tidurnya.
Terjadi karena akibat kegagalan mendadak dari aliran darah ventrikel kiri. Naiknya tekanan vena dan kapiler pulmonalis menyebabkan transudasi cairan ke dalam jaringan interstisial, sehingga meningkatkan kerja pernapasan.
Dapat dicetuskan oleh reabsorpsi edema pada pergelangan kaki pada malam hari bila tidur terlentang. Klien mengeluh adanya nyeri terhimpit, rasa tidaj enak atau perasaan tercekik di daerah retrosternal. Tanda timbulnya angina yang khas adaalh timbulnya rasa nyeri di dada setelah pengerahan tenaga dan menghilang dalam waktu lima menit setelah istirahat. Membantu diagnosa infark miokard akut angina pektoris yaitu nyeri dada akibat kekurangan suplai darah ke jantung, tidak dapat ditegakkan dengan pemeriksaan darah maupun urin.
Mengukur abnormalitas kimia darah yang dapat mempengaruhi prognosis pasien jantung 3. Mengkaji derajat proses radang 4. Skrining faktor risiko yang berhubungan dengan adanya penyakit arteri koronaria aterosklerotik 5.
Skrining terhadap setiap abnormalitas. Karena terdapat berbagai metode pengukuran yang berbeda, maka nilai normal dapat berbeda antara satu tes laboratorium dengan tes lainnya. Diantaranya adalah: 1. Hitung jenis darah lengkap: terdiri dari eritrosit, hematokrit, hemoglobin, dan leukosit.
Apabila ditemukan nilai abnormal, artinya terdapat gangguan kesehatan pada tubuh klien 2. Kadar elektrolit serum: elektrolit serum dapat mempengaruhi prognosis klien dengan gangguan serebral pada kondisi apapun.
Natrium serum mencerminkan keseimbangan cairan. Hiponatremia menunjukkan kelebihan cairan dan hipernatremia menunjukkan kekurangan cairan. Kalsium sangat penting untuk koagulasi darah dan aktivitas neuromuskular.
Kalium serum: dipengaruhi oleh fungsi ginjal dan dapat menurunkan akibat bahan diuretika yang sering digunakan untuk merawat gagal jantung kongestif. Hipokalemia dan hiperkalemia dapat mengakibatkan fibrilasi ventrikel dan henti jantung 4.
Masa perdarahan: merupakan pemeriksaan terhadap keadaan vaskular jumlah, dan fungsi trombosit. Masa perdarahan memanjang memberikan makna klinis pada trombositopenia, terapi antikoagulan dan uremia. Masa pembekuan: penilaian mekanisme kemampuan pembekuan. Dll B. Enzim dilepaskan dari sel bila sel mengalami cedera dan membrannya pecah. Kebanyakan enzim tidak spesifik dalam hubungannya dengan organ tertentu yang rusak. Namun berbagai macam isoenzim hanya dihasilkan oleh sel miokardium dan dilepaskan bila sel mengalami kerusakan akibat hipoksia lama dan mengakibatkan infark.
Kolesterol total, trigliserida dan lipoprotein diukur untuk mengevaluasi risiko aterosklerotik, khususnya bila ada riwayat keluarga yang positif atau untuk mendiagnosa abnormalitas lipoprotein tertentu. Lipoprotein yang mengangkut kolesterol dalam darah, dapat dianalisa melalui elektroforesis. Lipoprotein densitas tinggi HDL yang membawa kolesterol dari sel perifer dan mengangkutnya ke hepar, bersifat protektif. Sebaliknya, lipoprotein densitas rendah LDL mengangkut kolesterol ke sel perifer. Penurunan kadar lipoprotein densitas tinggi dan peningkatan lipoprotein densitas rendah akan meningkatkan risiko penyakit arteri koronaria aterosklerotik.
Meskipun nilai kolesterol total relatif tetap stabil sampai 24 jam, namun pengukuran pnofil lemak total harus dilakukan setelah puasa 24 jam. Stres berkepanjangan dapat meningkatkan kolesterol total. Elektrolit Serum. Elektrolit serum dapat mempengaruhi prognosis pasien dengan infark miokard akut atau setiap kondisi jantung.
Natrium serum mencerminkan keseimbangan cairan relatif. Secara umum, hiponatremia menunjukkan kelebihan cairan dan hipernatremia menunjukkan kekurangan cairan.
Kalsium sangat penting untuk koagulasi darah dan aktivitas neuromuskuler. Hipokalsemia dan hiperkalsemia dapat menyebabkan perubahan EKG dan disritmia. Kalium serum dipengaruhi oleh fungsi ginjal dan dapat menurun akibat bahan diuretika yang sering digunakan untuk merawat gagal jantung kongestif. Penurunan kadar kalium mengakibatkan iritabilitas jantung dan membuat pasien yang mendapat preparat digitalis cenderung mengalami toksisitas digitalis dan Peningkatan kadar kalium mcngakibatkan depresi miokandium dan iritabilitas ventrikel.
Hipokalemia dan hiperkalemia dapat mengakibatkan fibrilasi ventnikel dan henti jantung. Nitrogen Urea Darah. Nitrogen urea danah BUN adalah produk akhin metabolisme protein dan dieksknesikan oleh ginjal.
Pada pasien jantung, peningkatan BUN dapat mencerminkan penurunan perfusi ginjal akibat penurunan cunah jantung atau kekurangan volume cairan intravaskuler akibat terapi diuretika. Glukosa serum harus dipantau karena kebanyakan pasien jantung juga menderita diabetes mellitus. Glukosa serum sedikit meningkat pada keadaan stres akibat mobilisasi epinefrin endogen yang menyebabkan konversi glikogen hepar menjadi glukosa. Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan adanya kalsifikasi jantung dan perikardial dan rnenunjukkan adanya perubahan fisiologis sirkulasi pulmonal.
Pemeriksaan ini tidak membantu diagnosis infark miokard akut, namun dapat menguatkan adanya komplikasi tertentu mis. Pemasangan kateter, seperti pacu jantung atau kateter anteri pulmonal dapat juga dilihat melalui pemeriksaan sinar-x. Pemeriksaan fluoroskopi dapat memberikan gambaran visual jantung pada luminescent x-ray screen. Pemeriksaan ini memperlihatkan denyutan jantung dan pembuluh darah serta sangat tepat untuk mengkaji kontur jantung yang tidak normal.
Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel. Katup Atrioventrikuler Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel.. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup disebut katup bikuspidalis atau katup mitral. Katup AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada waktu diastole ventrikel, serta mencegah aliran balik ke atrium pada saat sistol ventrikel.
Katup Semilunar Katup pulmonal, terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan. Katup aorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua katup semilunar terdiri dari 3 daun katup.
Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel, dan mencegah aliran balik ke ventrikel sewaktu diastole ventrikel.
Arteri Koroner Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner terdiri dari: arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Vena Jantung Distribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner. Sistem vena jantung terdiri dari 3 bagian: vena tebesian, vena kardiaka anterior, sinus koronaria.
Arteri Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke seluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis lentur , kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil saat diastol.
Arteriola Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler.
Otot arteriol dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Kapiler Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri membawa darah dari jantung dan vena membawa darah kembali ke jantung. Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Venula Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul- venul lain ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung. Vena Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.
Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh. Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
Memerlukan tekanan permulaan yang besar. Banyak mengalami tahanan. Kolom hidrostatik panjang. Sirkulasi Pulmonal 1.
Hanya mengalirkan darah ke paru. Hanya berfungsi untuk paru-paru. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah. Hanya sedikit mengalami tahanan. Kolom hidrostatiknya pendek. Sirkulasi Koroner Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada otot jantung itu sendiri.
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untk miokardium melalui cabang- cabang intramiokardial yang kecil-kecil. Jantung menerima darah teroksigenasi dari vena kava superior, vena kava inferior, dan sistem koroner, dengan melalui katup trikuspidalis menuju ke ventrikel kanan yang dipompakan menuju paru, melalui katup mitral ke ventrikel kiri untuk sirkulasi sistemik.
Arteri koronaria memberikan darah ke miokardium dan arteri koronaria itu sendiri memiliki cabang sebagai berikut. Arteriadecending dan anterior serta arteria sirkumfleksi. Arteria koronria bagian kanan juga akan memberikan darah ke nodus SA ventrikel kanan. Vena koronria akan mengembalikan darah ke sinus dan bersirkulasi ke dalam paru. Kemudian impuls akan berjalan dari AV junction ke bundle HISmelalui atrionodal dan kemudian ke serabut purkinye serta akan menghasilkan kontraksi pada ventrikel Yasmin A.
Pembuluh Darah sebagai tempat untuk mengalirkan darah yang dipompa oleh jantung ke sel, sangat penting dalam menghantarkan sirkulasi. Apabila saluran mengalami gangguan atau pembuntuan, maka akan menghambat peredaran dan mengganggu sistem kardiovaskular secara utuh. Masalah yang sering terjadi adalah adanya aterosklerosis,apabila bagian media atau tengah yang mengalami hal yang sama maka akan terjadi aterosklerosis.
Seharusnya bagian tersebut elastis. Sewaktu berada didalam rahim, janin tidak menerima oksigen melalui paru-paru. Oksigen ibu disalurkan menembus plasenta dan masuk ke vena umbilikalis. Vena umbilikalis menyalurkan darah kaya oksigen ke sisi kanan jantung janin melalui vena kava. Karena sumber oksigen berasal dari ibu, paru janin dan sebagian besar pembuluh darah yang menyuplainya berada dalam keadaan kolaps sehingga timbul resistensi yang tinggi terhadap aliran darah di paru janin, terutama apabila dibandingkan dengan aliran sirkulasi sistemik janin yang memiliki resistensi sangat rendah karena pembuluh plasenta terbuka lebar.
Terdapat perbedaan struktural karakteristik sirkulasi janin. Pada janin, ada dua hubungan pirau shunt yang memanfaatkan sumber oksigen ibu dan tingginya resistensi sirkulasi paru. Hubungan yang pertama adalah lubang antara atrium kanan dan atrium kiri, yang disebut foramen ovale. Karena resistensi sirkulasi paru yang keluar dari ventrikelkanan yang sangat tinggi, darah janin mengalir ke daerah dengan resistensi rendah: dari atrium kanan ke kiri melalui foramen ovale.
Karena darah yang masuk ke vena kava di janin telah mengalami oksigenasi di plasenta, pirau kanan ke kiri ini merupakan cara adaptasi yang efisien. Darah yang kaya oksigen disalurkan ke sirkulasi sistemik sisi kiri tanpa perlu mengirim darah ke sistem paru yang tidak berfungsi dan kolaps. Sistem paru kedua antar sisi kanan dan kiri sirkulasi janin adlah hubunagn vaskular antara arteri pulmonalis dan aorta. Hubungan ini disebut Duktus Arteriosus.
Duktus ini memungkinkan darah beroksigen yang meninggalkan sisi kanan jantung menghindari paru janin dan mengalir langsung ke sirkulasi sistemik yang resistensinya rendah.
Harus diperhatikan bahwa paru janin menerima sedikit darah yang mengalir ke arteri pulmonalis sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan paru.
0コメント